https://wonogiri.times.co.id/
Pendidikan

Muhammadiyah dan NU, Dua Sayap Garuda untuk Persatuan Indonesia

Senin, 25 Agustus 2025 - 13:49
Muhammadiyah dan NU, Dua Sayap Garuda untuk Persatuan Indonesia Peletakan batu pertama Graha Muhammadiyah-NU di Wisata Bekasi, Minggu (24/8/2025). (Foto: PP Muhammadiyah)

TIMES WONOGIRI, JAKARTA – Persatuan umat Islam kembali mendapatkan penekanan kuat dari Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah sekaligus Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam acara peletakan batu pertama Graha Muhammadiyah–NU di Grand Wisata Bekasi, Minggu (24/8/2025), ia menyampaikan pesan simbolis: Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) ibarat dua sayap Garuda yang harus mengepak seirama agar Indonesia dapat terbang tinggi.

“Garuda tidak akan bisa terbang hanya dengan satu sayap. Muhammadiyah dan NU harus bergerak seiring, maka bangsa ini akan kuat dan mampu mencapai puncak kejayaan,” ujar Mu’ti dalam pidatonya.

Persatuan Bukan Penyeragaman

Menurut Mu’ti, kekuatan utama Indonesia justru terletak pada persatuan yang menghargai perbedaan. Ia menegaskan bahwa bersatu tidak selalu berarti seragam.

“Dalam persatuan ada ruang untuk memahami, menghormati, dan mengakomodasi perbedaan. Justru perbedaan itulah yang memperkaya bangsa,” tuturnya.

Pesan ini sejalan dengan nilai tasamuh (toleransi) yang menjadi pilar penting kehidupan beragama. Perbedaan, terutama dalam hal furu’iyah, tidak perlu dihapuskan, melainkan dijadikan ruang dialog dan kerja sama.

Inspirasi dari Spirit Ukhuwah

Dalam kesempatan itu, Mu’ti mengapresiasi gagasan kebersamaan yang pernah disampaikan Wakil Ketua Umum PBNU, Zulfa Mustofa. Bahkan, ia menceritakan pernah mengusulkan agar rumah sakit Muhammadiyah memberikan layanan gratis bagi kiai NU dan tokoh ormas lain sebagai wujud penghormatan.

“Ini bukan sekadar kebijakan teknis, tapi bentuk penghormatan atas ukhuwah Islamiyah dan wahdatul ummah. Kita tidak bisa hidup sendiri, semua harus saling menguatkan,” jelasnya.

Meski menyadari usulan itu bisa memunculkan kritik, Mu’ti menekankan pentingnya melihatnya dalam bingkai persaudaraan yang lebih luas. Baginya, sikap saling menghormati antarormas Islam akan menjadi teladan bagi masyarakat.

Muhammadiyah–NU Sebagai Pilar Kebangsaan

Acara peletakan batu pertama Graha Muhammadiyah–NU di Bekasi menjadi bukti nyata sinergi dua organisasi Islam terbesar di Indonesia. Kehadiran tokoh-tokoh dari kedua belah pihak bukan hanya simbol persatuan, melainkan juga langkah konstruktif dalam membangun bangsa.

Mu’ti menegaskan, keberhasilan Indonesia sebagai bangsa besar hanya dapat diraih melalui kerja sama.

“Dengan persatuan dan kolaborasi, kita bisa mewujudkan Indonesia yang maju, berkeadaban, dan menjadi teladan dunia,” pungkasnya.

Pesan Abdul Mu’ti bukan sekadar seruan persatuan, tetapi ajakan membangun optimisme. Muhammadiyah dan NU telah lama menjadi penyangga moral, sosial, dan pendidikan bangsa. Kini, dengan semangat kebersamaan, keduanya bisa menjadi motor penggerak transformasi Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang.(*)

Pewarta : Imadudin Muhammad
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Wonogiri just now

Welcome to TIMES Wonogiri

TIMES Wonogiri is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.